Sering berdiskusi dengan teman-teman akademisi di perguruan tinggi, terutama di daerah, membuka mata saya bahwa banyak perguruan tinggi di sana yang masih memerlukan bantuan dan dukungan dalam berbagai hal. Meskipun mungkin kecil, tetapi ijinkan saya menawarkan apa yang saya miliki untuk dimanfaatkan.

Idenya sederhana saja: berbagi pengetahuan, dan ide ini sering dilakukan di banyak perguruan tinggi di luar negeri. Akademisi dipandang sebagai seorang yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang bisa dibagikan kepada orang lain, sehingga saat ia pergi ke sebuah kota, ia dapat diminta untuk membagikan pengetahuannya di perguruan tinggi di kota tersebut.

Proses berbagi pengetahuan ini “ringan” dan tidak memberatkan pihak yang diundang maupun yang mengundang. Proses ini tidak memerlukan banyak persiapan, tenaga, dan biaya dari kedua pihak. Akademisi narasumber tidak perlu menyiapkan diri secara khusus. Dia hanya perlu datang dan bercerita tentang hal yang akan dibagikannya. Perguruan tinggi pengundang juga tidak perlu mengeluarkan banyak sumberdaya (tidak perlu membentuk panitia dan mengeluarkan dana besar). Cukuplah mengundang orang-orang yang bisa mendapatkan manfaat dari pengetahuan yang akan dibagi dan menyiapkan ruang tempat pelaksanaannya. Tidak perlu memasukkan kegiatan ini secara khusus dalam rencana anggaran tahunan. Tidak perlu menyiapkan honor atau biaya transportasi bagi si akademisi. Tidak perlu mencarikan hotel juga.

Intinya, implementasinya sederhana saja: buat kesepakatan waktu, bertemu, laksanakan kegiatan dalam waktu 1-2 jam, selesai. Inilah yang ingin saya tawarkan kepara teman-teman di perguruan tinggi di daerah.

Saya sering bepergian ke luar kota, entah karena itu diundang untuk memberikan ceramah, melakukan asesmen lapangan dalam rangka akreditasi BAN-PT, mewawancarai calon penerima beasiswa, atau kegiatan lain. Sering kali dalam tugas-tugas tersebut saya punya sedikit waktu luang, biasanya setelah tugas saya selesai sambil menunggu jadwal kepulangan. Slot waktu luang inilah yang ingin saya tawarkan kepada teman-teman di perguruan tinggi di kota yang sedang saya kunjungi tersebut. Silakan memanfaatkan saya untuk berdiskusi, memberikan kuliah umum, mengisi seminar atau workshop (kalau jadwal seminarnya kebetulan bersamaan), atau kegiatan lain yang bisa bermanfaat bagi teman-teman.

Bagaimana caranya?

Setiap kali bertugas ke luar kota dan ada waktu luang, beberapa hari sebelumnya saya akan posting pengumuman di situs web ini dan juga di halaman Facebook saya. Selanjutnya langkah-langkahnya sbb:

1. Jika teman-teman berminat memanfaatkan saya, silakan kirim pesan pribadi (personal message) via Facebook (pesan pribadi, bukan menulis di wall saya). Jika belum menjadi teman atau follower saya, silakan cari akun saya di Facebook dengan ID: Lukito Edi Nugroho.

2. Dalam pesan pribadi tersebut, tuliskan: 1) nama dan institusi anda, 2) materi yang diinginkan, 3) peserta yang menjadi sasaran.

3. Prinsipnya permintaan akan dilayani secara first-come-first-served, tetapi jika dalam satu waktu ada lebih dari 1 permintaan, saya akan memilih salah satu yang menurut saya paling urgen.

4. Saya akan membalas permintaan terpilih dan mendiskusikan detil teknis pelaksanaannya via pesan pribadi Facebook juga.

Materi apa yang bisa saya sampaikan? Silakan menyimpulkan sendiri dari pengalaman-pengalaman saya selama ini, yang secara singkat bisa dibaca melalui tautan ini: http://lukito.staff.ugm.ac.id/tentang/

Sekali lagi, tawaran ini bersifat ringan dan tidak untuk memberatkan baik saya maupun teman-teman. Spontanitas saja, tidak perlu perencanaan dan persiapan yang terlalu berat. Tidak perlu juga memfasilitasi transportasi antar kota dan akomodasi saya atau memberikan honorarium, karena semua itu sudah ada pihak lain yang menanggung. Saya hanya memanfaatkan waktu luang yang ada. Sebaliknya juga jangan meminta yang berat dari saya, yang membuat saya harus menyiapkan diri secara berat juga.

Kalau dari kegiatan berbagi ini nanti ada materi presentasi atau lainnya, akan saya posting di blog pribadi ini juga.

Tujuan saya hanya satu: menjadi satu sekrup kecil bagi usaha perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.